Mereka.
Mereka 2 lelaki yang mencintaiku.
Mereka 2 lelaki yang mencintaiku.
Mereka 2 lelaki yang pernah dan sedang ada di hidupku.
Mereka punya nilai spesial masing-masing.
Mereka punya nilai spesial masing-masing.
Mereka punya nilai kehebatan masing-masing.
Aku tidak akan mengunggulkan salah satu dari mereka.
Karena mereka memang berbeda, bukan untuk dibandingkan, bukan untuk saling diadu, bukan untuk saling diunggulkan.
Lelaki yg lalu, dengan ajaib, selalu bisa memberi segala yang aku INGINKAN.
Dia bernyanyi untukku, untuk menghibur hatiku, untuk menampakkan senyum di wajahku, untuk memperlihatkan bahwa hatinya hanyalah untuku dengan nyanyian itu.
Dia mengirimku bunga mawar yang diletakkannya di bawah bangku teras rumahku, aku tidak tau kapan, tapi tiba-tiba muncul mawar itu beserta ucapannya, tanpa nama.
Yap, surprise,,, Dia selalu berhasil membuat surprise.
Lelaki yang kini, dengan hatinya, selalu bisa memberi segala yang aku BUTUHKAN.
Dia selalu ada untukku, menemaniku saat aku sakit, mendukung setiap kegiatan-kegiatanku, mengantarku seolah tak kenal lelah, padahal aku tau dengan pasti, dia sudah capek.
Dia mencintaiku apa adanya, tanpa dibuat-buat, dengan segala ketulusannya.
Dia memberi sepatu untukku kuliah pada ulangtahunku bahkan disuruh untuk memilih sendiri, karena dia tau, bahwa aku sedang mebutuhkannya, apalagi kakiku semakin gosong karna sepatu yang aku punya, selain itu dia tidak mau mengecewakanku.
Dia menemaniku waktu sakit, memanjakanku kapanpun, saat dia lelah, saat matanya mulai memerah karena ngantuk.
See?Mereka berbeda.
Dan lagi mereka amat sangat berbeda, tidak semua dari mereka adalah pilihanku.
Dan lagi mereka amat sangat berbeda, tidak semua dari mereka adalah pilihanku.
Kata orang, what do you want is not always what do you need.
Ya, memang begitulah. Apa yang aku inginkan belum tentu yang aku butuhkan.
Aku menginginkan apa yang lelaki lalu lakukan, tapi aku tidak membutuhkan itu semua.
Aku menginginkan apa yang lelaki lalu lakukan, tapi aku tidak membutuhkan itu semua.
Aku harus membuang dia, jauh , jauh dari pikiranku.
Lelaki itu pasti juga akan punya kehidupan hebat lainnya di luar sana.
Lelaki itu pasti juga akan punya kehidupan hebat lainnya di luar sana.
Here he is now, si lelaki kini, kekasihku. I (only) love you. And (have to) always will be. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar