Rabu, 09 Februari 2011

Sepenggal surat untukmu yg mengasihiku.

-I've never think before that we are on this complicated situation, now-

Mungkin benar katamu dulu, nggak seharusnya aku tau apa yang terjadi.
Mungkin jadinya tidak seperti sekarang kalau aku tdk memaksa untuk membuka mulutmu.
Mungkin semua tidak serumit ini kalau aku nggak pernah tau bahwa, -kamu menyayangiku-

Aku tidak menyesali semuanya.
Sekalipun aku menyesali toh aku tidak bisa kembali untuk mengulang semuanya.
Aku berusaha bijak untuk hal yg satu ini, karena ini pilihanku, aku yg ingin mengetahuinya.

Mulai saat itu kita mulai merenda cerita.
Mencoba memahami apa yg ada, apa yg telah terjadi, dan apa yang akan terjadi.
Mencoba percaya hal mustahil seperti, ternyata kamu menyayangiku bahkan amat dalam mencintaiku.

Jujur aku tersipu karenamu.
Dan aku lebih tersipu lagi, setelah aku jujur pada diriku sendiri bahwa aku punya rasa yg sama sepertimu. Yah,,, walaupun awalnya aku harus berbohong dan kamu membacanya lewat tatapan mataku :)

Aku terbuai karenamu.
Aku adalah gadis penyuka romantika cinta & engkau menyuguhkannya kepadaku.
Sekali lagi aku harus jujur, kamu adalah tipeku.
Aku terbuai oleh tatapan matamu yg membuatku lantak seketika.
Aku terbuai oleh kata2mu yg seperti "gombalan-gombalan" itu.
Aku terbuai oleh merdunya suaramu yg terngiang di telinga.
Aku terbuai oleh bahasa tubuhmu yg sarat, "aku menyayangimu sepenuh hatiku".
Aku terbuai oleh petikan gitarmu untukku yg membuat merinding buluku.
Kamu menjamuku dengan hidangan favoritku ketika orang lain tidak pernah memberikannya padaku.

...Kamu datang dengan ke-kamu-an mu yg sangat aku.

Aku mencoba melupakan halangan yg ada ketika aku menikmati semua itu.
Tp ternyata halangan itu di depan mata.
Tidak bisa dihilangkan, tidak bisa dipungkiri, tidak bisa disingkirkan.

Memang picik terdengarnya, tapi kuakui, perbedaan itu lebih besar daripada yg aku punya untukmu..
Aku lahir di keluarga yg tidak main2 untuk masalah yg satu ini.
Kalau kamu mau tau, aku begitu bimbang di persimpangan itu. Persimpangan yg sama2 membuatku hancur..
Ketika aku mulai menyadari bahwa halangan itu begitu besar, lalu aku berpikir , " Sesayang apapun kita, secinta apapun kita, kita gak mungkin bersama...."
Ya, itu menyakitkanku. Sangat menyakitkan. :')

Aku juga mulai menyadari, berarti aku harus berhenti menyantap semua hidangan favoritku.
Aku mulai takut kehilanganmu.
Takut kehilangan orang yg akan menyanyikan lagu untukku.
Takut kehilangan orang yg menatapku dengan tajamnya.
Takut kehilangan orang yg menyayangiku..

Aku memang curang dalam hal ini.
Tapi apa aku salah bahwa aku ingin tetap menjadi yg terspesial di hidupmu??
Tanya kepada semua wanita, perempuan mana yg mau kehilangan kasih sayang sedalam itu.

Ini tak adil bagimu, tapi juga tak adil bagiku.
Kamu seharusnya tau apa yg kurasakan.
Kamu seharusnya tau bagaimana kebingunganku yg amat sangat ini.
kamu seharusnya tau bahwa aku terjebak dalam dilema ini.
Kamu seharusnya juga tau bahwa aku tak pernah bisa menuruti pilihanmu,,,

Aku mohon dengan amat sangat kamu mengerti...


Teruntuk,
Kamu-Pria ku yg paling manis, mantan kekasih sahabatku, sahabatku, penyanyiku, satu-satunya.


-I Love You

Tidak ada komentar:

Posting Komentar